Melukis dengan Ikatan Emosi - Review Big Eyes (2014) - Director Tim Burton

Ini merupakan review film pertama yang saya lakukan untuk di publish. Segala sesuatunya merupakan subjektifitas saya sebagai penonton. Dalam review film pertama yang akan saya lakukan yaitu film Big Eyes, karya Sutradara Tim Burton. Suatu hal yang menyuntik semangat saya dalam mereview film Big Eyes ini, karena saya tertarik dengan tema atau alur cerita ataupun gagasan yang ada di film ini. Dimana gagasan atau ide yang diangkat menyangkut dunia kreatif yang sangat rawan dengan hak ciptanya. Pengakuan-pengakuan karya seni memang harus diwaspadai oleh pembuat karya seni. Seperti yang terjadi di dalam film Big Eyes ini, Pengakuan karya seni (dalam hal ini seni lukis) oleh seorang suami terhadap karya lukis yang dilukis oleh Istrinya (Margaret/ Ny. Keane).

Pada awalnya ‘mereka’ memang bukanlah seorang pelukis terkenal, Namun setelah Tn. Keane (suami) mengadakan pameran lukis kecil-kecilan disebuah lorong toilet sebuah kafe, lalu menjadikan lukisan ini perlahan-lahan di apresiasi oleh pengunjung kafe tersebut. bentuk pujian mulai dilayangkan oleh salah satu pengunjung wanita bersama suaminya. Hal inilah awal mula timbulnya benih-benih kebohongan yang dilakukan Tn. Keane dengan mengaku lukisan istrinya, sebagai karyanya.




Itulah yang menarik di film big eyes ini. Seseorang yang bergerak di bidang kreatif seperti bidang seni lukis harus melukis dengan adanya keterikatan emosi antara karya dan penciptanya. Sehingga sepandai apapun kebohongan yang ditutupi, tidak akan mencegah kebenaran dan kejujuran dari sebuah karya seni. Dunia penciptaan yang sangat rawan dengan kasus hak cipta, harus sudah mulai diantisipasi sedini mungkin. Sedekat apapun hubungan kita dengan seseorang (seperti yang terjadi didalam film big eyes; Suami-isteri) bukan berarti bisa mengaku-ngaku seenaknya sebuah karya seni yang bukan dia bikin sendiri. Pengakuan-pengakuan ini akan dapat menjadi boomerang bagi orang yang mengaku, karena apabila dibuktikan dengan berkarya, tentu saja dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Di Indonesia sendiri, menurut saya sebuah karya seni tidak banyak diapresiasi oleh warganya sendiri, karena mainset masyarakat yang tertanam sejak dulu bahwa sebuah karya seni adalah kebutuhan tersier dan bukan kebutuhan pokok, artinya hanya sekedar media hiburan semata.

Kasus pengakuan karya seni bahkan pernah saya lihat sendiri melalui kasus yang dialami oleh kawan-kawan. Walaupun dengan bidang seni yang berbeda namun pelanggaran atau pengakuan ini bahkan ketika sedang dalam tahap ‘ide’. Pencurian atau pengakuan ide bisa saja dialami oleh siapapun tanpa terkecuali. Sungguh perbuatan yang sangat buruk jika anda termasuk golongan orang yang mengaku-ngaku karya orang lain apalagi sampai mencurinya, walau hanya sebatas ide.

Kesadaran harus mulai kita pupuk sedini mungkin sebagai selaku pelaku seni, hentikan sharing dengan orang yang memang sudah jelas-jelas mempunyai kredibilitas buruk terhadap pengakuan atau pencurian karya orang lain. Selektiflah dalam mencari teman sharing.

Kembali ke film Big Eyes, film ini sangat cocok bagi anda yang menyukai dunia seni, khususnya seni lukis. Dunia lukis yang tentu saja ada ikatan emosi antara hasil lukisan dengan si penciptanya (quote film big eyes). Sangat menarik dan inspiratif serta mengguggah emosi kita sebagai pelaku seni. Kecerdasan Sutradara Tim Buton dalam mengemas kasus yang pernah terjadi ini, diangkat dalam sebuah karya visual berupa film Big Eyes. Dalam film ini Ada beberapa gambar yang ditampakan seperti lukisan, sungguh indah. Jika saya disuruh menilai film ini, maka saya nilai 8/10. Unsur cerita sudah cukup mengemas ketidaksempurnaan di film ini. Selamat menyaksikan film Big Eyes.



Trailer film Big Eyes:



Blogger
Disqus

2 komentar

mau nanya gimana ending dari cerita ini. tapi takut spoiler hehe walaupun sudah tidak tayang di bioskop :D cari ah download nya

Balas

Iya kalo diceritain endingnya jadi spoiler pake banget dong.. biar penasaran.. hihi iya cari aja film nya dan wajib tonton ya mbak Nila Fauziyah

Balas

Hot Review Film